Thursday, November 13, 2008

Kerisin Si Materos


Kerisin Si Materos

Mata kupingnya asyik mendengar bicara alam
yang galak berhikayat di pentas dunia
tatkala itu, dia tersedik akan zaujahnya
di atas laman bumi..
mereka berasmaraloka semalam
tapi..kini, semua itu hilang di lautan ingatan
lagu kasihnya pincang irama

Tubuh kaku pagannya itu
semakin layu dimamah duka
dek junjung mandat pimpinan
tabah jua dia menggalas cemat, kemudi galai..
merih tegangnya itu...
kian menyentap kamar sukma
menyambar rakus benih-benih lamunannya
lalu, ia kecai berguguran ke mana-mana
gigi-gigi tabah bersemi
di abad ranjau hidupnya

Puisi garang camar putih rona itu
matyai pada kerlingan si keloyang judas
ia akhirnya, merca pada biduk khilaf
empenak yang diluah sang bayu pagi itu
tidak sedikit pun merubah gusar atmanya itu
terus dia menjaring kerikil-kerikil asrar duniawi
inilah keagungan alam yang kedap tertulis
dalam diari Pencipta..

Renungannya itu tepat membelah bebukit hati
kemilau pulau-pulau impiaanya
mula bercantum gagah..
walau hanya berlayarkan keringat setitis
namun, tiada ia karam di lautan gelora
kembali tenang dia ke ranjau luka
untuk bisa mengecap nikmat Tuhan

Serambi hati si materos yang ligat bertingkah
memang hanya untuk terus berjuang dalam dunianya
larik bahasa keazaman telah menyuntik otak kakunya
dia lah seorang fakir di bumi benar
dia lah seorang insan di bumi sabar
dia hanya mampu kemudi kerisin di tengah lautan
menunggu saat galai berlabuh di akarnya..

Kapal-kapal itu berdengkur di malam lara
tidak jemu jua memanah arus ombak
memang ia sudah cula pada mitos alam
tanpa perlu berdehak dan cuak
pada kelibat sakti beliung kencang
walau ia ligat memanah kesunyian
walau ia harus mungut menolak dabik zaman

Dengan sauh tabah melayar suara azali
demi zaujah dan permata atmanya
dia terus kemudi....
tanpa hirau akan kematu di kaki jiwanya...

Karya : Firdaus Fikri
Machang , 16 Januari 08 , 10 : 04

No comments: